Lagu "That’s Not Fair" dari NCT, yang merupakan bagian dari album "Golden Age" yang dirilis pada Agustus 2023, bukan sekadar irama hip-hop yang catchy. Di balik beat yang kuat dan rap flow yang enerjik dari Johnny, Taeyong, Ten, Mark, Jeno, dan Yangyang, tersimpan kritik pedas terhadap dunia maya dan keresahan generasi yang terperangkap dalam drama kehidupan yang dipoles.
Realita yang Penuh Kepalsuan
Lirik lagu ini dengan lugas menggambarkan bagaimana dunia maya telah memaksa kita untuk mengenakan topeng. "Kamu harus berpura-pura bertahan hidup," demikian salah satu penggalan lirik yang menyiratkan bahwa kebahagiaan yang dipamerkan di media sosial seringkali palsu. Kita terjebak dalam siklus membandingkan diri dengan orang lain, yang digambarkan dengan "tentu saja iri juga disingkat ya". Iri hati bukan lagi sekadar perasaan, tetapi sudah menjadi singkatan dan komoditas yang lumrah.
Lagu ini menyoroti bahwa kita semua menjadi aktor di panggung kehidupan media sosial. Antara tahu dan tidak tahu, kita sering kali larut dalam skenario yang dibuat sendiri. Pikiran kita dipenuhi dengan keraguan dan pertanyaan tentang keaslian apa yang kita lihat, tetapi kita tetap saja terjebak dalam permainan ini.
Also Read
Ironi di Balik Layar Kecil
Pesan utama "That’s Not Fair" terletak pada frasa berulang "Itu tidak adil di sisi lain dari layar kecil." Ini adalah sindiran terhadap ketidakadilan yang terjadi di dunia digital. Di balik layar yang memancarkan citra sempurna, ada perjuangan, rasa sakit, dan kerapuhan yang disembunyikan. Lagu ini mengingatkan kita bahwa apa yang kita lihat di media sosial seringkali bukan gambaran realitas yang sebenarnya.
Metafora "jangan salah dengan cermin" juga menarik perhatian. Cermin seharusnya mencerminkan diri kita apa adanya, tetapi dalam konteks dunia maya, cermin itu telah memalsukan realitas. Kita sering kali terkecoh dengan citra diri yang kita bangun di media sosial, dan kita melupakan siapa diri kita sebenarnya.
Keresahan Generasi yang Terjebak
"That’s Not Fair" tidak hanya mengkritik dunia maya, tetapi juga menangkap keresahan generasi yang terjebak dalam tekanan untuk selalu tampil sempurna. Lirik seperti "Aku terjebak di suatu tempat, ini tidak mudah" menggambarkan perasaan terisolasi dan kesulitan untuk mengatasi tekanan ini. Kita seolah-olah berada di tengah pertarungan yang tidak pernah selesai, berusaha memenuhi standar yang tidak realistis.
Lagu ini juga menyinggung tentang orang-orang yang "tidak suka orang bodoh di bulan April," sebuah metafora untuk orang-orang yang hanya peduli pada pencitraan diri dan tidak jujur pada diri sendiri. NCT mengajak kita untuk membuka mata dan melihat kebenaran yang tersembunyi di balik semua kepalsuan ini.
Refleksi dan Aksi
"That’s Not Fair" lebih dari sekadar lagu, ini adalah ajakan untuk berefleksi tentang bagaimana kita berinteraksi dengan dunia maya. Kita harus lebih bijak dalam menggunakan media sosial dan tidak membiarkan diri kita terjebak dalam drama yang tidak ada habisnya.
Pesan dari lagu ini relevan dengan situasi saat ini, di mana dunia maya telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan kita. Namun, di balik kemudahan dan hiburan yang ditawarkan, ada jebakan yang siap menjerumuskan kita ke dalam dunia kepalsuan. "That’s Not Fair" mengingatkan kita untuk selalu bertanya dan tidak mudah percaya pada apa yang kita lihat di layar kecil. Ini saatnya untuk bersiap, menanggalkan topeng, dan menjadi diri sendiri yang sebenarnya.