Nama Ustaz Hanan Attaki belakangan ini kembali mencuat, bukan hanya karena gaya ceramahnya yang khas, tetapi juga karena kisah seorang pendengar yang viral. Namun, di balik itu semua, siapa sebenarnya sosok UHA yang begitu populer di kalangan anak muda ini? Mari kita telusuri lebih dalam profil, biodata, dan jejak dakwahnya.
Lahir di Banda Aceh, Hanan Attaki bukanlah sosok yang asing dengan nilai-nilai agama. Ia dibesarkan dalam lingkungan yang lekat dengan Al-Quran. Pendidikan Al-Quran sudah menjadi bagian dari hidupnya sejak kecil, bahkan ia kerap mengikuti lomba tilawah. Setelah menamatkan pendidikan di Pondok Pesantren Ruhul Islam Banda Aceh, ia melanjutkan studinya ke Universitas Al Azhar, Kairo, Mesir. Di sana, ia mendalami Tafsir Al-Quran dan aktif dalam berbagai kegiatan studi keislaman. Bahkan, ia sempat terpilih menjadi qori terbaik di Kairo pada tahun 2005.
Dari Kairo ke Bandung, Menginspirasi Generasi Muda
Sekembalinya ke Indonesia, Ustaz Hanan memilih Bandung sebagai tempatnya berkarya. Ia mengabdikan diri sebagai pengajar di berbagai lembaga pendidikan, termasuk STQ Habiburrahman dan Jendela Hati, serta menjadi direktur Rumah Qur’an Salman ITB. Namun, yang paling mencolok adalah kiprahnya dalam mendirikan gerakan Pemuda Hijrah pada Maret 2015. Gerakan ini menjadi wadah bagi anak muda untuk mendalami agama Islam dengan cara yang menyenangkan dan relevan dengan kehidupan mereka.
Also Read
Pemuda Hijrah berhasil menjangkau berbagai komunitas anak muda, mulai dari anak punk, geng motor, skateboarder, hingga komunitas hobi lainnya. Keberhasilan ini tak lepas dari gaya dakwah Ustaz Hanan yang santai, mudah dimengerti, dan dekat dengan keseharian anak muda. Ia kerap mengangkat tema-tema ringan seperti rezeki, niat, doa, kesabaran, dan jodoh, tetapi tetap sarat makna dan relevan dengan kehidupan mereka.
Lebih dari Sekadar Ceramah: Menjembatani Agama dan Kehidupan Anak Muda
Ustaz Hanan Attaki bukan sekadar penceramah. Ia adalah sosok yang mampu menjembatani antara nilai-nilai agama dengan realitas kehidupan anak muda. Gaya penyampaiannya yang tidak menggurui membuat anak muda merasa nyaman dan tertarik untuk belajar agama. Ia tidak hanya menyampaikan teori, tetapi juga memberikan contoh-contoh praktis yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Media sosial juga menjadi sarana penting bagi dakwah Ustaz Hanan. Melalui channel YouTube Shift dan berbagai akun media sosial lainnya, ia terus menyebarkan pesan-pesan kebaikan dan menginspirasi anak muda untuk berhijrah menjadi pribadi yang lebih baik. Kegiatan seperti Ladies Day, Shift Ngabuburide, Teras Tahfidz, Voice of Youth, dan Shift Weekend menjadi bukti nyata bahwa dakwah tidak harus selalu dilakukan di masjid, tetapi bisa di mana saja dan dengan cara apa saja.
Refleksi: Dakwah yang Relevan dan Menginspirasi
Kisah Ustaz Hanan Attaki adalah cerminan bahwa dakwah bisa dilakukan dengan cara yang kreatif dan adaptif. Ia berhasil membuktikan bahwa agama tidak kaku dan membosankan, tetapi bisa menjadi bagian yang menyenangkan dan inspiratif dalam kehidupan anak muda. Dengan gayanya yang khas, ia terus menginspirasi generasi muda untuk mendekatkan diri kepada Allah dan menjadi pribadi yang lebih baik. Kisah viral tentang curhatan pendengar yang ditalak suami menjadi pengingat bahwa dakwah yang disampaikan haruslah menyentuh setiap aspek kehidupan. Ini yang membuat Ustaz Hanan Attaki terus relevan di hati anak muda.