Lagu "Wahdana," yang dilantunkan dengan merdu oleh mendiang Ustadz Jeffry Al Buchori bersama Wafiq Azizah, bukan sekadar shalawat biasa. Popularitasnya kian melekat, terutama saat bulan Ramadhan tiba, membuktikan bahwa pesan di dalamnya tetap relevan di tengah dinamika zaman. Mari kita telaah lebih dalam tentang lagu yang dirilis pada tahun 2009 ini.
Lebih dari Sekadar Nada, Makna Mendalam di Balik Lirik Sederhana
Jika diperhatikan, lirik "Wahdana" terbilang sangat sederhana, repetitif, dan mudah diingat:
wahdana dan dana
wah dana dana
wahdana wahdana wahdana
wahdana wahdan
3x
wahdana dan dana
wah dana dana
wahdana wahdana wahdana
wahdana wahdan
3x
wahdana dan dana
wah dana dana
wahdana wahdana wahdana
wahdana wahdan
3x
Namun, di balik kesederhanaan tersebut, tersimpan makna yang mendalam. Lagu ini bukan hanya tentang melantunkan pujian kepada Allah, tetapi juga merefleksikan perjalanan hidup manusia. Bait-baitnya mengingatkan kita pada konsep cinta yang universal dan bagaimana kita sebagai manusia diuji dengan berbagai cobaan dan ujian. "Wahdana" seolah menjadi pengingat bahwa hidup tidak selalu berjalan mulus, tetapi dengan cinta dan ketakwaan kepada-Nya, kita akan mampu melewatinya.
Also Read
Relevansi Abadi di Tengah Arus Modernisasi
Meskipun dirilis lebih dari satu dekade lalu, "Wahdana" masih sering diputar dan dinyanyikan. Mengapa? Karena pesan yang terkandung di dalamnya abadi. Di tengah hiruk pikuk dunia modern yang serba cepat, lagu ini hadir sebagai oase yang menenangkan. Liriknya yang sederhana dan mudah diingat, ditambah dengan lantunan yang merdu, mampu menyentuh hati dan membangkitkan rasa syukur.
Lagu ini juga menjadi pengingat bahwa hidup tidak hanya tentang mengejar materi, tetapi juga tentang menjalin hubungan yang harmonis dengan Tuhan dan sesama. Cobaan dan ujian adalah bagian tak terpisahkan dari kehidupan, dan "Wahdana" mengajarkan kita untuk menghadapinya dengan sabar dan tawakal.
Video Lirik yang Menguatkan Pesan
Pada tahun 2013, Aquarius Musikindo merilis video lirik "Wahdana." Langkah ini semakin memperluas jangkauan lagu ini, terutama bagi generasi muda yang lebih visual. Kehadiran video lirik memungkinkan pendengar untuk tidak hanya menikmati lagu secara audio, tetapi juga memahami pesan yang terkandung di dalamnya melalui teks yang ditampilkan.
Kesimpulan
"Wahdana" bukan sekadar lagu religi yang populer di bulan Ramadhan. Ia adalah refleksi kehidupan yang mengajarkan tentang cinta, ujian, dan ketabahan. Lantunannya yang sederhana namun bermakna, menjadikan lagu ini relevan dan dicintai oleh banyak orang, lintas generasi. Popularitasnya yang tak lekang oleh waktu menjadi bukti bahwa pesan universal tentang keimanan dan ketabahan akan selalu dibutuhkan manusia.