Infeksi Menular Seksual (IMS), atau yang dulu lebih dikenal sebagai penyakit kelamin, kerap dianggap sebatas masalah pada organ reproduksi. Padahal, kenyataannya jauh lebih kompleks dan mengkhawatirkan. IMS bukan hanya soal rasa gatal atau luka di area intim, tapi bisa merambat dan menyerang organ vital lainnya, bahkan berpotensi mengancam jiwa.
Lebih dari Sekadar "Penyakit Kelamin"
Anggapan bahwa IMS terbatas pada alat kelamin adalah mitos yang berbahaya. Faktanya, infeksi ini bisa menyerang mata, tenggorokan, mulut, otak, hati, dan organ tubuh lainnya. Mirip dengan HIV/AIDS, IMS menular melalui hubungan seksual tanpa perlindungan, penggunaan jarum suntik bergantian, dan transfusi darah.
Dulu, kita mengenal lima jenis IMS utama: gonore (kencing nanah), sifilis (raja singa), ulkus mole, limfogranuloma inguinale (bungkul), dan granuloma inguinale. Namun, seiring perkembangan zaman, jenis IMS pun ikut bertambah dan berevolusi. Beberapa bahkan menunjukkan gejala yang tidak khas atau bahkan tanpa gejala sama sekali, sehingga seringkali terlambat terdeteksi.
Also Read
Gejala yang Perlu Diwaspadai
Meskipun tidak selalu muncul, beberapa gejala IMS yang patut diwaspadai meliputi:
- Ruam pada badan, tangan, dan kaki.
- Benjolan atau luka lepuh di area penis, vagina, anus, dan mulut.
- Gatal pada vagina dan penis.
- Cairan tidak normal keluar dari penis atau vagina.
- Sensasi panas atau terbakar disertai nyeri saat buang air kecil atau berhubungan intim.
- Pembengkakan kelenjar getah bening atau benjolan di selangkangan.
Penting untuk diingat, gejala-gejala ini tidak selalu spesifik untuk IMS. Namun, jika Anda mengalami salah satu atau beberapa gejala tersebut, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.
Pemicu IMS: Perilaku Seks Berisiko
IMS disebabkan oleh berbagai jenis bakteri, virus, dan parasit. Namun, pemicu utamanya adalah perilaku seks yang tidak aman, seperti:
- Melakukan hubungan seks melalui anus atau dubur.
- Seks oral dengan orang yang terinfeksi.
- Fingering vagina tanpa mencuci tangan.
- Berhubungan intim saat menstruasi.
- Bergonta-ganti pasangan seksual.
- Tidak menggunakan kondom saat berhubungan intim.
Konsekuensi Serius yang Tak Bisa Disepelekan
IMS bukanlah penyakit sepele. Dampaknya bisa sangat serius dan merusak kualitas hidup. Beberapa risiko yang mengintai penderita IMS adalah:
- Kesulitan memiliki keturunan (infertilitas) pada pria dan wanita.
- Komplikasi penyakit lainnya yang lebih parah.
- Kerusakan organ vital seperti mata, otak, dan hati.
- Peningkatan risiko kanker serviks pada wanita.
- Penularan IMS pada bayi saat kehamilan dan persalinan.
- Peningkatan risiko terinfeksi HIV.
- Kematian.
Pencegahan adalah Kunci
Mengingat betapa berbahayanya IMS, pencegahan menjadi langkah paling penting. Berikut beberapa langkah pencegahan yang bisa dilakukan:
- Hindari seks berisiko: Hindari bergonta-ganti pasangan, terutama dengan orang yang tidak diketahui riwayat kesehatannya.
- Gunakan kondom: Kondom efektif melindungi dari berbagai jenis IMS.
- Jaga kebersihan: Selalu mencuci tangan sebelum menyentuh area intim dan setelah berhubungan seks.
- Berkomunikasi dengan pasangan: Bicarakan riwayat kesehatan seksual Anda dengan pasangan dan lakukan tes IMS jika diperlukan.
- Vaksinasi: Vaksinasi dapat melindungi dari beberapa jenis IMS seperti HPV (Human Papillomavirus).
- Periksa rutin: Jika Anda aktif secara seksual, lakukan pemeriksaan IMS secara berkala.
IMS adalah masalah kesehatan serius yang tidak boleh dianggap enteng. Edukasi dan kesadaran tentang bahaya IMS sangat penting untuk melindungi diri sendiri dan orang-orang terdekat. Jangan ragu untuk mencari informasi yang benar dan melakukan tindakan pencegahan yang tepat. Kesehatan reproduksi adalah hak setiap orang, dan kita semua memiliki tanggung jawab untuk menjaganya.